Selasa, 01 Mei 2018

(Bukan) Tentang Sebuah Perjalanan

0



Apakah kamu sedang bertanya-tanya; “dimana aku?” “Sudah sampai mana langkahku?” “Berapa jauh lagi perlu ku ayunkan kakiku?”. Seraya menggumam, “Temanku sudah sampai sana, aku masih disini saja.” Hei, tenanglah. Bicara soal perjalanan, bukan siapa yang tercepat atau tertinggal. Tapi tentang bagaimana cara menikmati setiap pemandangan yang disajikan. Apakah kau melihat proses bagaimana sampainya mereka pada sebuah tujuan? Ya. Mereka sama sepertimu. Berdarah-darah tumitnya, hingga kering air matanya namun kamu tak pernah tahu model perjalanan apa yang pernah ia lewati. Dia lewat pada gurun berpasirkah? Tentu tetap kekeringan. Pegunungankah? Tentu melelahkan. Hutankah? Tentu menyeramkan. Lautan luaskah? Tentu hampir berapa kali dia tenggelam. Pada setiap jalan yang berbeda, pada tujuan yang berbeda, atau pada jalan yang berbeda dengan tujuan yang sama, yang perlu kita nikmati adalah prosesnya.
Tuhan menawarkan keindahan-keindahan dibalik sebuah pengorbanan. Dia membiarkanmu berdarah supaya tahu bahwa perjalanan tak selalu mudah. Dia membiarknmu menunggu, supaya tahu bahwa tidak semua hal datang tepat waktu. Dia berkali-kali menghadapkanmu pada ketidakpastian, supaya belajar tidak perlu terlalu mengharapkan. Lalu apa yang terjadi jika nanti sampai tujuan? Lebih siap dengan segala hal, tentunya. Tempaan yang kau terima selama perjalanan menjadikan bukti bahwa kamu pantas, siap untuk menghadapi setelahnya.
Perihal waktu, tidak ada yang nyaman dari menunggu. Teruslah melangkah, beristirahatlah. Bangkit lagi jangan lelah. Merasa tertinggal? Kejarlah. Tapi jangan lupa untuk terus berjuang dan menyingkirkan batuan terjal.
Namun jika suatu tujuanmu adalah pelangi setelah hujan. Carilah ujungnya. Jangan pernah lelah! Disana terdapat jutaan mimpi yang akan kau raih. Karena hidup, bukan selalu tentang perjalanan.