Minggu, 31 Agustus 2014

stand on

0

aduh.. aku terjatuh aduh... aku terluka tolong.. tolong jangan ulurkan tanganmu tolong.. biarkan aku berdiri sendiri tolong... aku berpijak pada kakiku meliuk melekuk, menyimpan seluk beluk aku berdiri untuk diriku

harus kusadari

0

18/4/2014 #LATEPOST kamu dateng di waktu yg gak tepat. waktu aku nyoba membunuh semua mimpiku, menghapus sementaRa keinginanku, menyimpan sedih di balik gagalku..... di waktu yg bersamaan kamu di atasku. meraih kemenangan dan impianmu untuk tahun ini. padahal aku msh ingat d hari itu kita saling membantu dan mencari ruang ujian untuk keesokan harinya. kita sambil bercanda dn tertwa optimis bahwa ini akan berhasil. memang masih kuingat hari itu wajahku yg sendu, tiada tawa dan hanya bercerita kebencian dibalik hilangnya barang" kesayanganku dan dengan seksama kau mendengarkannya. setelah itu memberikan petuah sok bijak yang membuatku ingin tertawa. sampai terkadang aku lupa aku yang lebih tua dr km walau kita satu kelas. di hari itu ternyata ujianku gagal, sedangkan km berhasil. selamat! kamu membuatku iri karena kedudukanmu berhasil pada pilihan pertamamu. ketika tahu berita ini aku merasa sangat buruk. parahal sebelumnya saat membaca hasil pengumumanku sendiri aku justru tertawa. haha aku bukan orang yang beruntung. bayangkan untuk 12kursi banyak yg d tolak tentunya hati ini legowo. tapi setelah mendengar beritamu aku termenung. aku bukan org yg beruntung atau aku orang bebal yg krg berusaha? masih kuingat cuplikan prestasiku di akhir tahun menduduki 3 besar. sedangkan kamu? ah seperti koprol saja rankingmu. jungkir balik di atas dan di bawah.. tapi jauh d bawahku tentunya. dan itu yg membuatku merasa 'shit of everything' kerja kerasmu membuahkan hasil. dan hari ini kamu datang dengan dentingan sms tanpa dosa yg menyapaku -manusia kalah perang sampai titik darah penghabisan- dengan gayamu. jujur sempat berpikir keras siapa gerangan yg berani berkomunikasi padaku. jujur saja akhir" ini aku jarang membalas dan hanya menjawab pertanyaan singkat yg terbilang atos. dan memang itu resikonya. aku menjelaskan bahwa aku tidak mengenali nomor itu, karena setelah hp ku baru kamu tdk prnh berkirim pesan memakai nomormu sendiri. itu yg membuatmu sensitif dan menganggapmu serba salah. kamu yg begitu dan aku yg begini yg msh terpukul atas usahaku sendiri. apa yg ku katakan juga terbaca salah d matamu. padahal aku hanya menjrlaskan. tPi atas kondisi ini gayaku beda. tak ada emoticon maupun basa basi. buat apa? toh kondisiku juga memang sedang unwell kepalaku pening sendiri dan berusaha acuh ketika km menyalahkan dirimu atas perbuatanku. kamu memang salah.. salah berdiri sendiri dan membiarkanku untuk tdk duduk di kursi ptn itu tp aku bs mngerti.. yg trpenting apalah kerja keras dan usaha. bukan prestasi d masa lalu. jgn jd org tanggung yg cuma berjaya d tengah jalan. thx "teacher" :)

Rabu, 20 Agustus 2014

Rabu, 06 Agustus 2014